MIMPI
TUK MENJADI MENTARI
Ini adalah
tentang dia, sebenarnya aku telah melupakannya. Entah mengapa dia hadir dalam
mimpiku beberapa waktu yang lalu. Aku terbangun ditengah malam karena
kedatangannya. Rindu, itulah yang kurasa. Seperti ada bisikan dalam kalbu, agar
aku menemuinya. Tapi, pikiranku tak sejalan dengan apa yang kurasa. Pikiranku
seolah bertanya, apa sebenarnya yang
akan terjadi dengannya? Karena kutahu, tak biasanya dia datang dalam mimpiku
secara tiba-tiba. Akulah biasanya yang mengundangnya.
Harum,
sepertinya aku mengenalinya. Harum ini rasanya sudah tak asing lagi bagiku.
Tapi, harum apa ini? Kenapa ia datang ditengah malam seperti ini? Ya Rabb,
teka-teki apa yang Kau kirim pada hamba-Mu ini? Aku hanya diam. . .
Dinginnya malam
menusuk pori-pori kulitku. Di tengah sepi disertai butiran hujan yang membasahi
desaku dalam sehari ini, aku terdiam di sudut kamarku sembari memainkan hp-ku.
Kupandangi dengan jelas foto dia. Tak tau kenapa, air mataku menetes. Saat
menatapnya, seolah dia berbicara. Tergambar kesedihan diraut wajahnya. Tapi,
entahlah. Karena aku tak begitu memahaminya.
Kamu hanya mimpi
kalau dia datang padamu. Tapi, kenapa kamu membuka semua hal yang berhubungan
dengan dia melalui hp mu? Pertanyaan ini seolah melingkari kepalaku. Karena aku
sendiri tak tau, kenapa tiba-tiba dia datang padaku.
Ya Rabb, izinkan
aku bertemu dengannya pagi ini, pintaku pada Sang Pencipta. Tapi, Tuhan
mempunyai rencana yang berbeda. Aku tidak bertemu dengannya pagi itu. Kucuba
kuatkan diriku bahwa Tuhan memang mempunyai rencana lain untukku.
Tidak berhenti
pada hari itu, esoknya aku masih memikirkannya. Seolah dia telah merasuki
jiwaku, hingga ku tak mampu mengendalikan diriku. Diriku seolah larut dalam
mimpiku. Ya, mimpi dia datang menemuiku.
Hingga tibalah
suatu hari, dimana hari itu adalah jawaban dari mimpiku waktu itu. Saat
kulewati rumahnya, kulihat wanita paruh baya menyapu halaman rumahnya ditengah
terik sinar sang surya. Dalam hati aku bertanya, “siang-siang begini kok nyapu
ya mamanya?”.
Tiba di rumah,
aku segera membuka laptop untuk menyelesaikan tugas dari guruku. Sambil
menunggu, ku aktifkan hp ku untuk melihat sms dari teman-temanku. Kudapati
kiriman kata-kata indah dari salah satu temanku, kemudian ku membalasnya.
Ku mulai larut
dalam mengerjakan tugasku, hingga ku tak tahu balasan apa yang kukirim kepada
temanku. Saat ku tersadar, kucuba membuka hp ku kembali. Dan ku pahami betul
pesan dari temanku. Aku terkejut, sempat tak percaya. Tapi, inilah faktanya. Inilah
jawaban dari mimpi-mimpiku waktu lalu tentang dirinya.
Ternyata,
ayahnya meninggalkannya. Ternyata, dia memang menangis. Tergambar jelas
dimatanya. Rona kesedihan menyelimuti dirinya, hingga dia tak menyadari bahwa
aku ada dihadapannya. Dia sempat tak percaya, tapi inilah jalannya. Inilah
takdirnya. Apa yang bisa dibuat oleh manusia ketika Tuhan telah menentukan takdir-Nya?
Jangankan dia, aku sendiri juga tak percaya. Ayahnya masih terlalu muda, dan
dia masih membutuhkannya.
Maafkan aku
karena aku tidak datang untuk menghiburmu
Maafkan aku
karena mungkin aku telah mengecewakanmu
Aku terima semua
balasan darimu
Tapi, asal kamu
tau
Bahwa aku tetap
setia berada di sampingmu
Untuk selalu
mengingatkanmu
Bahwa Tuhan
senantiasa bersamamu
Mungkin inilah
jalan hidupmu
Agar kamu
menjadi mentari bagi Ibumu
#untuk dia yang
sedang berduka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar